Kok manual

Proses manual ('bekerja menggunakan tangan, atau tanpa menggunakan mesin atau elektronik untuk menjalankan fungsinya') harus menjadi pilihan ketika proses yang biasanya dilakukan tidak dapat digunakan karena adanya suatu masalah. Hal ini pula saya alami ketika sistem yang lazim digunakan secara komputerisasi harus diubah ke cara konvensional. Waktu dan tenaga ekstra harus dikeluarkan, bahkan aktifitas lain yang biasa dilakukanpun harus ditinggalkan. Ternyata dari pengalaman yang terjadi, sesuatu yang secara lazim digunakan (menggunakan mesin) tidaklah menjadi 'senjata' yang ampuh untuk mengatasi berbagai masalah, masih ada unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan ketika mengalami kondisi dan situasi tertentu. Hal yang tentunya diperhatikan adalah mempersiapkan beberapa alternatif solusi ketika masalah menghadang, baik dari sistemnya itu sendiri maupun dari sisi manusianya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tela Telo

Menemukan Sukacita dalam Keseharian: Refleksi Seorang Programmer tentang Iman

Belajar Menggambar