Natal (juga) Sebagai Media Silaturahmi

Jika saya kembali ke kota kelahiran saya ketika Natal, maka tidak asing lagi jika masyarakat kristiani merayakan hari raya Natal  juga seperti merayakan hari raya Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kampung kami untuk bisa berbagi dengan masyarakat yang lain. Maka tidak heran jika setiap rumah orang yang merayakan akan tersedia banyak makanan di meja tamunya. Banyak warga sekitar dan juga sahabat berkunjung untuk silaturahmi paling tidak mengucapkan salam.

Dulu (ketika saya masih kecil) event seperti ini paling ditunggu-tunggu, kami berkunjung ke rumah-rumah sekedar mengucapkan salam, meskipun kadang kami tidak kenal dengan orang yang kami tuju. Pikiran kami, mendapat banyak makanan khususnya kalau ada makanan yang bisa dibawa pulang. Yang lebih menyenangkan bagi kami, ketika beberapa rumah memberikan amplop (uang) ke kami (anak-anak kecil). Pengalaman waktu kecil yang mengasyikkan jika dikenang :-)

Perbedaan tentu saja terlihat dari waktu ke waktu, dulu dan sekarang. Sekarang banyak orang yang jarang berkunjung ke tetangga/teman/kerabat. Mungkin juga hanya sebatas syarat jika sudah berkunjung. Ini menandakan sistem sosial yang semakin buruk, banyak orang lebih nyaman dengan kepentingannya sendiri. Tradisi yang dahulu bagi saya pribadi mengesankan, sekarang tidak lagi, mungkin para adik-adik kecil juga sudah tidak menikmati masa-masa indah seperti dahulu, menikmati masa kecilnya bersama teman sebaya untuk bisa mengenali lingkungannya.

Menurut saya, tradisi yang sudah lama terbentuk ini sebaiknya tetap harus dipertahankan (dilestarikan) karena tidak banyak daerah lain yang menerapkan tradisi seperti ini.
Saling berkunjung, saling silaturahmi, saling berbagi. Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tela Telo

Belajar Menggambar

Perjalanan!