Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Tela Telo

Sebagai warga pujakesuma (putra Jawa kelahiran Sumatera) yang tinggal dijawa, ada banyak kata baru yang dulu terasa asing didengar, seiring berjalannya waktu pada akhirnya menjadi terbiasa dengan kata tersebut. Namun hal yang masih terasa janggal ditelinga adalah tentang tela (baca:telo). Ada jenis telo yang seharusnya tidak dikategorikan sebagai jenis ketela atau umbi-umbian. Beberapa jenis nama telo yang saya kenal di Jogja diantaranya: telo jenderal atau dalam bahasa Indonesia ketela pohon atau singkong,  telo pendem atau ubi jalar atau ketela rambat, telo gantung atau pepaya muda ... (mungkin masih ada yang lain lagi) ... Nah yang terakhir telo gantung atau pepaya tidak termasuk dalam kategori umbi-umbian. Berikut definisi umbi menurut KBBI: akar yg menjadi besar dan berisi (wortel, ketela, dsb): wortel adalah sayuran yg termasuk kelompok -- ; pangkal batang yg menjadi besar dan berisi yg dapat dimakan (spt talas, keladi); pangkal batang pohon berdaun tunggal (spt pd

Main Egrang Dulu

Gambar
(sekali lagi) Masa anak-anak merupakan masa yang indah untuk dikenang, banyak hal-hal mengesankan yang mungkin tidak bisa atau belum tentu bisa dialami orang-orang saat ini. Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor pemicu hilangnya nilai-nilai budaya dan sosial -- dampak negatif perkembangan teknologi. Masa menyenangkan yang saya alami saat itu adalah kesempatan bermain bersama teman-teman kampung. Salah satu permainan tradisional yang masih sempat saya nikmati adalah bermain egrang. Egrang adalah tongkat dari bambu yang diberi pijakan pada bagian (mendekati) ujung bawah tongkat. Seorang harus bisa menaiki pijakan sambil berjalan tanpa terjatuh, tangan yang memegang tongkat diatas difungsikan sebagai kemudi. Permainan ini akan sangat menyenangkan jika dimainkan bersama-sama untuk dilombakan, yaitu berusaha mencapai garis akhir tercepat. Namun saat itu (sepertinya) saya lebih suka jika hanya digunakan untuk berjalan-jalan saja. Saat ini sudah jarang ditemukan permainan eg

Model Belajarku Dulu

Gambar
Jika mengingat masa-masa sekolah dahulu, ada kesan yang masih teringat tentang beberapa model belajar yang pernah saya lakukan. Salah satunya adalah mencatat pelajaran dalam sebuah gulungan kertas yang diselipkan pada kotak korek api. Metode ini saya dapat dari ide salah seorang guru ketika di SMP. Sebagai seorang remaja, masa-masa tersebut menjadi masa yang 'romantis' untuk bisa 'mencintai' hal-hal baru. Saya sangat antusias terhadap beberapa metode 'belajar' apapun. Apapun yang saya terima dan 'menurut saya berguna', pasti akan saya lakukan dengan senang hati. Bersyukur sekali saat itu saya sudah bisa merespon sesuatu yang baik. (kembali ke kotak korek api) Cara membuatnya cukup simpel hanya sebungkus korek api jress , dua batang korek api (atau apapun yang menyerupai), dan tentu saja kertas yang nantinya akan digunakan untuk menulis. Pada permukaan kotak korek api dibuat lubang persegi, buat ukuran kertas selebar kotak korek api dengan panjang

Bekerja Sesuai Passion

Bekerja sesuai passion itu: menyenangkan,  bergairah,  bersemangat,  tidak pernah bosan,  tidak pernah lelah,  berani menerima tantangan,  menjadi kreatif dan inovatif, hasil pada umumnya super unggul, ..., ..., ..., Ada beberapa daftar dan akan bertambah lagi :) Ini menunjukkan bahwa bekerja sesuai pasion itu memiliki banyak nilai positifnya... Apakah Anda bekerja sesuai passion??

Bersepeda Suka-suka

Gambar
Rutinitas harian yang padat membuat pikiran penat. Seharian harus berhadapan dengan komputer membuat pandangan dan pikiran hanya tertuju pada 'keindahan' layar monitor. Bahkan ketika pulang dari tempat kerja (dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor) lupa kalau disekeliling banyak hal yang bisa dinikmati. Bersepeda salah satu alternatif yang saya lakukan untuk menikmati lingkungan dari padatnya rutinitas. Menjelang sore hari, meskipun tidak rutin tiap hari, saya menyempatkan diri untuk bersepeda. Rutenya pun tidak tentu, bisa berkeliling kota menyusuri jalan atau hanya pergi ke stadiun olahraga dan berkeliling didalamnya. Ada kenikmatan tersendiri ketika bersepeda. Saya bisa berbaur dalam keramaian (atau kesunyian) jalan, berseberangan dengan pengguna jalan, melihat para pedagang kaki lima, memandang indahnya gedung-gedung kota, bahkan bisa sambil berefleksi, selain itu bagus untuk kesehatan juga :) Tak ada ruginya bersepeda, segar jiwa segar raga, mari bersepeda