Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Natal (juga) Sebagai Media Silaturahmi

Gambar
Jika saya kembali ke kota kelahiran saya ketika Natal, maka tidak asing lagi jika masyarakat kristiani merayakan hari raya Natal  juga seperti merayakan hari raya Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kampung kami untuk bisa berbagi dengan masyarakat yang lain. Maka tidak heran jika setiap rumah orang yang merayakan akan tersedia banyak makanan di meja tamunya. Banyak warga sekitar dan juga sahabat berkunjung untuk silaturahmi paling tidak mengucapkan salam. Dulu (ketika saya masih kecil) event seperti ini paling ditunggu-tunggu, kami berkunjung ke rumah-rumah sekedar mengucapkan salam, meskipun kadang kami tidak kenal dengan orang yang kami tuju. Pikiran kami, mendapat banyak makanan khususnya kalau ada makanan yang bisa dibawa pulang. Yang lebih menyenangkan bagi kami, ketika beberapa rumah memberikan amplop (uang) ke kami (anak-anak kecil). Pengalaman waktu kecil yang mengasyikkan jika dikenang :-) Perbedaan tentu saja terlihat dari waktu ke waktu, dulu dan sekarang.

Manusia Koin Pelabuhan

Gambar
Jika saya menggunakan kapal laut ketika menyeberangi selat sunda, maka sudah tidak asing lagi ketika saya melihat beberapa manusia tengah berenang di pelabuhan Merak maupun Bakauheni. Mereka berenang di pinggir kapal sembari menunjukkan kepiawaian mereka dalam berenang. Tak hanya beraksi di air laut saja, bahkan mereka berani untuk menjatuhkan diri dari ketinggian di atas kapal. Ketika berada dikubangan air, mereka selalu melihat ke atas kapal ke arah penumpang yang menonton mereka. Tak ayal juga mereka berteriak sambil menunjuk kepada para penumpang. "Wooi jangan ditontonin doang!", "Lempar ke bawah!", kira-kira seperti itulah teriakan mereka. Mereka mengharap dari para penumpang kapal agar melemparkan uang (mungkin ga koin lagi) ke bawah laut sekitar kapal dan mereka segera mengejar dengan kelihaiannya dalam berenang. Manusia koin pelabuhan begitu saya menyebutnya, mungkin sudah tidak relevan di waktu sekarang karena uang koin lima ratus rupiah sudah

Trip To Metro

Tanggal 24 dan tanggal 25 saya melakukan perjalanan ke tempat lahir saya. Secara normal waktu yang ditempuh menggunakan bus adalah 22 jam, jogja-metro. Bus biasa saya gunakan sebagai sarana transportasi sejak saya masih kuliah dulu. Rekan-rekan saya juga memakainya sebagai transportasi utama, lebih murah jika dibandingkan dengan pesawat :) Dalam perjalanan ini sedikit ironis, karena saya sempat salah 'dinaikkan' bus tujuan Jambi, untung saja saya tidak sampai kesana, bisa-bisa jadi perjalanan yang panjang dan berkesan :) Btw, ini masih otw, kemungkinan akan sampai di Metro tidak dalam waktu yang direncanakan (lebih lama). Have a nice trip in the xmas time :)

Ia memandikanku

Gambar
Terlintas di ingatanku... dulu... Ketika ia mencariku pada waktu sore hari berteriak mengejar memintaku untuk segera mandi aku terus saja bermain hingga ia harus membawa sepotong kayu kecil hanya untuk menggertakku. Lalu ia memandikanku menggosokkan tangan lembutnya ke tubuhku namun kadang juga sambil ngomel ia memarahiku aku sadar saat itu aku yang bandel namun aku tetap saja menggerutu. Aku juga ingat ketika transisi dari masa kecil waktu itu aku sudah mandi sendiri untuk beberapa kalinya hingga suatu kali aku jadi ingin dimandikan lagi dan aku pura-pura malas mandi lalu ia memandikanku, senang rasanya. Terima kasih buat ibu Kasih sayangmu untuk selamanya Ini ceritaku di hari ibu, mana ceritamu...

Saya Tidak Bisa Menulis

Saya tidak bisa menulis... Benar ataukah salah tulisan saya... Saya tidak bisa menulis seperti orang-orang yang bisa dibilang 'intelektual'. Cuma saya ingin berbagi dalam tulisan. Mungkin banyak orang bilang, laki-laki kok curhat (*audibel ataupun tekstual*), mungkin juga kesannya cengeng, mungkin juga kesannya lemah. Menulis, apapun itu, menurut saya sebagai relaksasi, ekspresi, mediasi dalam hidup. Sekali lagi entah itu bermutu atau tidak, tergantung perspektif orang. Tentu saja harapannya apa yang ditulis bisa menjadi berkat, dan inspirasi bagi yang membaca. -- Yang penting tulis aja, mari!!! :) --

Pertama Kali Coba Layanan Air Radiator

Tadi ketika akan kembali ke tempat kos, kendaraan roda dua yang saya tunggangi bannya sedikit kempes. Sambil melaju saya lirik kekiri jalan untuk melihat bengkel yang masih buka. Sebenarnya di pikiran saya sebelumnya sudah berencana akan ke pom bensin yang menyediakan air radiator secara gratis. Maklum belum pernah menggunakan layanan ini, jadi carinya tetap aja ke bengkel. Akhirnya daripada harus lihat bengkel saya putuskan untuk lihat pom bensin saja. Dua pom bensin yang saya lewati dan berada di kanan jalan saya ternyata tidak tersedia, saya tidak tahu pasti karena saya tidak masuk ke areanya. Akhirnya saya menjumpai pom bensin yang berada di sebelah kiri jalan, dan tersedia layanan air radiator gratis, sayapun masuk dan mengisi ban motor. Ya lumayan bisa ngirit seribu rupiah :-) Lebih penting lagi layanan publik semacam ini perlu diperluas. Bentuknya saya juga tidak tahu pasti. Paling tidak bisa menolong masyarakat. Bagi pengendara contohnya seperti ini [ ga serius :-) ] - Air