Dalam dunia yang serba cepat ini, mudah sekali untuk melupakan hal-hal sederhana yang membawa sukacita bagi kita. Tetapi ketika saya merenungkan kehidupan saya sendiri, saya terus-menerus diingatkan akan berkat-berkat yang telah Allah berikan kepada saya. Salah satu karunia terbesar yang telah diberikan kepada saya adalah kemampuan untuk menggunakan keahlian dan talenta saya untuk memuliakan Dia. Sebagai seorang programmer, saya menemukan bahwa coding dapat menjadi suatu bentuk ibadah. Ini adalah cara untuk mengekspresikan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan perhatian terhadap detail. Ketika saya menulis kode yang efisien, elegan, dan berguna, saya merasakan kepuasan yang melampaui pencapaian teknis. Saya tahu bahwa saya menggunakan karunia yang diberikan Tuhan untuk memberikan dampak positif bagi dunia. Namun, iman saya tidak hanya diekspresikan melalui kode. Saya juga menggunakan tulisan saya untuk berbagi pemikiran dan pengalaman dengan orang lain. Saya percaya bahwa de
Sebagai warga pujakesuma (putra Jawa kelahiran Sumatera) yang tinggal dijawa, ada banyak kata baru yang dulu terasa asing didengar, seiring berjalannya waktu pada akhirnya menjadi terbiasa dengan kata tersebut. Namun hal yang masih terasa janggal ditelinga adalah tentang tela (baca:telo). Ada jenis telo yang seharusnya tidak dikategorikan sebagai jenis ketela atau umbi-umbian. Beberapa jenis nama telo yang saya kenal di Jogja diantaranya: telo jenderal atau dalam bahasa Indonesia ketela pohon atau singkong, telo pendem atau ubi jalar atau ketela rambat, telo gantung atau pepaya muda ... (mungkin masih ada yang lain lagi) ... Nah yang terakhir telo gantung atau pepaya tidak termasuk dalam kategori umbi-umbian. Berikut definisi umbi menurut KBBI: akar yg menjadi besar dan berisi (wortel, ketela, dsb): wortel adalah sayuran yg termasuk kelompok -- ; pangkal batang yg menjadi besar dan berisi yg dapat dimakan (spt talas, keladi); pangkal batang pohon berdaun tunggal (spt pd
Sudah sekitar dua minggu saya menghabiskan waktu libur saya bersama keluarga. Pagi ini saya dalam perjalanan kembali ke ladang yang telah Tuhan siapkan. Saatnya menyambut pekerjaan-Nya dengan rasa syukur dan mengerjakanya dengan hati yang gembira. Seperti matahari pagi yang bersinar terang benderang pagi ini. Apa yang akan dikerjakan dapat menerangi seluruh ciptaan-Nya. Semua dalam anugerah-Nya!
Komentar