Tabungan Transparan

Di era modern yang disebut era digital, hampir sebagian besar orang menikmati hidupnya melalui teknologi digital. Untuk menyimpan aset supaya bisa dikelola dengan baik, bahkan dinikmati di masa yang akan datang, orang menyimpan dan mengelolanya dalam bentuk digital. Bank yang adalah lembaga keuangan yang salah satunya berfungsi untuk menyimpan uang menjadi salah satu cara oleh sebagian besar orang dalam mengelola (menyimpan dan menarik) keuangan pribadi. Saya sendiri menggunakannya untuk berbagai keperluan, menerima pendapatan, menarik secara tunai, menabung, mentransfer, melakukan transaksi pembelian, dll..

Berbeda dengan bank, tabungan tradisional (menggunakan celengan yang terbuat dari tanah, plastik, bambu, dll) tidak akan bisa diambil dengan mudah, jika ingin mengambilnya harus dipecah/dirusak. Celengan akan dibuka jika sudah penuh, atau jika ada kebutuhan yang sangat penting.

Beberapa bulan terakhir ini saya mencoba untuk menyisihkan uang receh untuk disimpan dengan cara sederhana. Menyimpannya di dalam sebuah botol transparan yang akan selalu kelihatan jumlahnya. Bukan jumlah secara nominal tetapi secara ukuran, semakin sisa ruang dalam botol berkurang, berarti nominal juga akan bertambah, hanya sesuai perkiraan saja.

Ada tiga botol yang saya gunakan untuk memisahkan jenis uang yang saya masukkan, yang pertama untuk jenis uang kertas, untuk koin lima ratus rupiah dan seribu rupiah, dan yang terakhir uang koin seratus dan dua ratus rupiah. Awalnya hanya iseng saja karena banyak uang koin yang berserak di meja saya, akhirnya saya berinisiatif untuk mengumpulkannya. Hingga pada akhirnya saya ingin juga menyimpan untuk uang kertas nominal seribu rupiah, dua ribu rupiah, dan lima ribu rupiah.

Saya harap ini bisa menolong saya untuk mengontrol keuangan cash saya, menyimpannya untuk kebutuhan tertentu. Saya belum tahu pasti untuk apa nantinya uang ini, apakah untuk membeli kebutuhan pribadi, apakah untuk ditabung ke bank, apakah untuk kebutuhan sosial jika ada yang memerlukan, atau yang lainnya. Yang saya tau adalah menunggu botol itu penuh dan yang pasti suatu saat akan berguna. :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tela Telo

Menemukan Sukacita dalam Keseharian: Refleksi Seorang Programmer tentang Iman

Belajar Menggambar